Minggu, 23 Mei 2010

Muncul Embrio Matahari


Sebuah calon bintang raksasa dengan massa jauh lebih besar dibanding Matahari di tata surya ini sedang tumbuh dalam sebuah gelembung gas. Gambar embrio bintang tersebut terekam oleh teleskop Herschel milik Badan Luar Angkasa Eropa (ESA).

Menurut laman stasiun televisi BBC, 6 Mei 2010, citra gelembung gas yang disebut RCW 120 itu dirilis beberapa hari menjelang peringatan satu tahun peluncuran teleskop Herschel ke orbit. ESA meluncurkan teleskop Herschel pada 14 Mei 2009.

Detektor inframerah milik Herschel mampu melihat materi bersuhu rendah yang bisa melahirkan bintang. Citra seperti RCW 120 akan membantu menjelaskan bagaimana proses sebuah bintang raksasa terbentuk.

Calon bintang raksasa dalam citra teleskop tersebut tampak seperti sebuah gumpalan putih di tepi bawah gelembung. Embrio itu diperkirakan bisa tumbuh menjadi salah satu bintang terbesar dan yang paling cerah di galaksi dalam ratusan ribu tahun mendatang.

Calon bintang raksasa tersebut sudah memiliki massa sekitar delapan hingga sepuluh kali lebih besar dibanding massa Matahari, dan dikelilingi begitu banyak material.

Bila lebih banyak gas dan debu berjatuhan di bintang tersebut, objek itu berpotensi menjadi salah satu objek raksasa dalam Galaksi Bima Sakti, dan akan berpengaruh bagi lingkungan sekitarnya.

"Ini merupakan bintang besar yang mengontrol evolusi kimia dan kedinamisan galaksi," terang ilmuwan Herschel, Dr. Annie Zavagno, dari Laboratoire d'Astrophysique de Marseille.

"Ini merupakan bintang besar yang menciptakan elemen berat seperti besi dan elemen-elemen tersebut akan berada di ruang antar bintang. Dan karena bintang-bintang besar mengakhiri hidup mereka dengan ledakan supernova, mereka juga menyuntikkan energi besar ke galaksi," lanjut Zavagno.

Herschel memiliki kemampuan unik yakni mampu melihat proses fisik yang tidak bisa dilakukan teleskop lain. Teleskop Hubble misalnya, tidak bisa melihat secara detail seperti yang dihasilkan Herschel. (ren)

Sabtu, 22 Mei 2010

Profil Calon Tuan Rumah Piala Dunia

Senin, 10 Mei 2010
gbkwembley285
Sebanyak 11 pelamar secara resmi telah mengajukan proposal pada FIFA untuk bisa menggelar Piala Dunia 2018 atau 2022.
Berikut data dan fakta seluruh negara tersebut.
INGGRIS
Berdiri: 1863
Tuan Rumah Piala Dunia: 1 (1966)
Juara Piala Dunia: 1 (1966)
Partisipasi di Piala Dunia: 12 (1950, 1954, 1958, 1962, 1966, 1970, 1982, 1986, 1990, 1998, 2002, 2006)
Tuan Rumah Event Olahraga Internasional: Piala Eropa (1996), Olimpiade (1908, 1948 dan 2012)
RUSIA
Berdiri: 1912
Tuan Rumah Piala Dunia: Belum Pernah
Juara Piala Dunia: Belum Pernah
Partisipasi di Piala Dunia: 9 (1958, 1962, 1966, 1970, 1982, 1986, 1990, 1994, 2002) Tuan Rumah Event Olahraga Internasional: Olimpiade (1980)
SPANYOL & PORTUGAL
Berdiri: Spanyol 1913, Portugal 1914
Tuan Rumah Piala Dunia: 1 (Spanyol 1982)
Juara Piala Dunia: Belum Pernah
Partisipasi di Piala Dunia: Spanyol 12 (1934, 1950, 1962, 1966, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006), Portugal 4 (1966, 1986, 2002, 2006)
Tuan Rumah Event Olahraga Internasional: Piala Eropa (Spanyol 1964) (Portugal 2004), Olimpiade (Spanyol 1992)
BELANDA & BELGIA
Berdiri: Belanda 1889, Belgia 1895
Tuan Rumah Piala Dunia: Belum Pernah
Juara Piala Dunia: Belum Pernah
Partisipasi Piala Dunia: Belanda 8 (1934, 1938, 1974, 1978, 1990, 1994, 1998, 2006), Belgia 11 (1930, 1934, 1938, 1954, 1970, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002)
Tuan Rumah Event Olahraga Internasional: Piala Eropa (Belgia 1972) (Belanda-Belgia 2000), Olimpiade (Belanda 1928).
AUSTRALIA
Berdiri: 1961
Tuan Rumah Piala Dunia: Belum Pernah
Juara Piala Dunia: Belum Pernah
Partisipasi Piala Dunia: 2 (1974, 2006)
Tuan Rumah Event Olahraga Internasional: Olimpiade (2000)
JEPANG
Berdiri: 1921
Tuan Rumah Piala Dunia: 1 (2002, tuan rumah bersama Korea Selatan)
Juara Piala Dunia: Belum Pernah
Partisipasi Piala Dunia: 3 (1998, 2002, 2006)
Tuan Rumah Event Olahraga Internasional: Olimpiade (1964), Asian Games (1958 dan 1994), Piala Asia (1992)
KOREA SELATAN
Berdiri: 1933
Tuan Rumah Piala Dunia: 1 (2002 tuan rumah bersama Jepang)
Juara Piala Dunia: Belum Pernah
Partisipasi di Piala Dunia: 7 (1954, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006)
Tuan Rumah Event Olahraga Internasional: Olimpiade (1988), Piala Asia (1960), Asian Games (1986, 2002)
QATAR
Berdiri: 1960
Tuan Rumah Piala Dunia: Belum Pernah
Juara Piala Dunia: Belum Pernah
Partisipasi Piala Dunia: Belum Pernah
Tuan Rumah Event Olahraga Internasional: Piala Asia (1988), Asian Games (2006)
AMERIKA SERIKAT
Berdiri: 1913
Tuan Rumah Piala Dunia: 1 (1994)
Juara Piala Dunia: Belum Pernah
Partisipasi Piala Dunia: 8 (1930, 1934, 1950, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006)
Tuan Rumah Event Olahraga Internasional: Olimpiade (1904, 1932, 1984, 1996), Gold Cup (1991, 1993-bersama Meksiko, 1996, 1998, 2000, 2002, 2003-bersama Meksiko, 2005, 2007)
MEKSIKO
Berdiri: 1927
Tuan Rumah Piala Dunia: 2 (1970, 1986)
Juara Piala Dunia: Belum Pernah
Partisipasi di Piala Dunia: 13 (1930, 1950, 1954, 1958, 1962, 1966, 1970, 1978, 1986, 1994, 1998, 2002, 2006)
Tuan Rumah Event Olahraga Internasional: Olimpiade (1968), Gold Cup (1977, 1993- bersama AS, 2003-bersama AS)
INDONESIA
Berdiri: 1930
Tuan Rumah Piala Dunia: Belum Pernah
Juara Piala Dunia: Belum Pernah
Partisipasi Piala Dunia: 1 (1938, atas nama Hindia Belanda).
Tuan Rumah Event Olahraga Internasional: Piala Asia (2007, tuan rumah bersama Malaysia, Vietnam, Thailand), Asian Games (1962)
AYO KITA DUKUNG INDONESIA MENJADI TUAN RUMAH PIALA DUNIA..!

Jumat, 21 Mei 2010

Otak Miring 7 Derajat

Hayooo.... Tebak itu bapak-bapak ngorok profesinya apa? wkwkwkkww. Sekalian numpang heran juga. Kenapa banyak pejabat yang lebih senang medical check up di luar negeri. Padahal palingan cuma mengobati impotensi ama pasang susuk!! DI INDONESIA AJA KNAPE? clue tambahan untuk menebak profesi si bapak: 1. dari indonesia 2. motto hidup = 3D, duduk diam dengkur 3. kemiringan otak menyebabkan disorientasi terhadap sudut apa lagi yak? wah.. pada jago2 nebaknya! pasti hobi ngerjain teka teki silang pas SD! clue tambahan dari agan2 sekalian: 4. pendidikan terakhir = TK 5. TERHORMAT 6. nongkrong gaul di senayan 7. takut mati 8. gedung tempat nongkrongnya hampir dipastikan lolos menjadi keajaiban dunia 9. penghuninya sekalian jadi keajaiban dunia juga deh...

Kamis, 20 Mei 2010

Alasan Superhero Gak mau ke Indonesia

Dengan meningkatnya tingkat kriminalitas di ibukota dewasa ini, pemerintah Indonesia telah mengirimkan proposal penawaran kerja kepada sejumlah superhero dari negara paman Sam.

Proposal ini menawarkan suatu bentuk kerjasama dimana para superhero diminta kesediaannya untuk bekerja di Indonesia dalam kerjasama dengan Mabes Polri untuk memerangi kriminalitas yang marak terjadi di kota2 besar Indonesia , khususnya Jakarta .

Tetapi tidak diduga sejumlah besar superhero MENOLAK ajakan kerjasama ini.

Berikut adalah alasan penolakan tersebut,

1. BATMAN (Bruce Wayne)

Bruce Wayne menolak ajakan kerjasama ini dengan alasan yang terlalu dibuat-buat. ALasan beliau adalah DIA KEBERATAN MENANGGUNG PAJAK IMPOR BAT-MOBILE KE INDONESIA. BAYANGIN AJA PAJAK IMPOR MOBIL MEWAH YANG SELANGIT, APALAGI UNTUK BAT-MOBIL YANG SECANGGIH ITU.

2. SPIDERMAN (Peter Parker)

Parker juga menolak ajakan kerjasama ini dengan alas an DI INDONESIA HANYA ADA SEDIKIT SEKALI GEDUNG TINGGI, YANG MENYULITKAN DIA UNTUK BERGELANTUNGAN DARI GEDUNG KE GEDUNG. KALAUPUN ADA GEDUNG TINGGI, JARAKNYA TERLALU BERJAUHAN, SEHINGGA SANGAT MENYULITKAN. BELUM LAGI SAAT BERGELANTUNGAN, DIA TAKUT KECANTOL KABEL LISTRIK DAN TELEPON YANG BANYAK BERSERAKAN DI LANGIT-LANGIT KOTA BESAR INDONESIA

3. INVISIBLE GIRL (Susan Storm)

Menolak dengan alasan MINDER. Kemampuan menghilang yang dimilikinya masih jauh kalah dengan kemampuan menghilang orang-orang Indonesia. Berikut wawancara yang dilakukan dengan CNN SAYA SIH HANYA BISA MENGHILANGKAN DIRI SAYA SENDIRI. BANYAK ORANG DI INDONESIA YANG BUKAN HANYA BISA MENGHILANGKAN DIRI SENDIRI, MALAHAN HUTANG, ASSET-ASET NEGARA YANG PERNAH DIKUASAI, SAMPAI HUTANG-HUTANG KORUPSI PUN BISA DIHILANGKAN JUGA. JADI SAYA MINDER NIH.....

4. THE THING

Menolak dengan alasan DI INDONESIA SUDAH BANYAK ORANG DENGAN KULIT YANG LEBIH TEBAL DARI SAYA. BUKAN HANYA KEBAL PELURU, MALAHAN SUDAH KEBAL MALU SEGALA.

5. HUMAN TORCH (Johnny Storm)

Menolak juga sama dengan anggota-anggota Fantastic 4 yang lain, karena BELUM JUGA MULAI BEKERJA, DIA UDAH MENDAPAT PANGGILAN DARI KEJAGUNG KARENA DICURIGAI MENJADI DALANG TERBAKARNYA BEBERAPA PASAR DI INDONESIA.

6. THE FLASH (Barry Allen)

Sebenarnya Allen sudah mempertimbangkan untuk menerima proposal ini, tetapi setelah melakukan survey ke berbagai lembaga pemerintahan dia akhirnya menolak. BAYANGKAN AJA, UNTUK MENDAPATKAN TANDA TANGAN KTP AJA ORANG HARUS MENUNGGU BERHARI-HARI. ITU AJA MASIH SABAR. JADI KESIMPULAN SAYA, ORANG INDONESIA TIDAK MEMERLUKAN SEORANG SUPERHERO YANG MEMILIKI KEKUATAN BERUPA KECEPATAN. KECEPATAN TIDAK ADA ARTINYA BUAT BANGSA YANG ALON-ALON ASAL KELAKON.

7. SUPERMAN (Clark Kent )

Sang manusia baja ini menolak dengan sopan, karena SAYA TAKUT DISANGKUTKAN DENGAN TUNTUTAN MELAKUKAN AKSI PORNOGRAFI/PORNOAKS I KARENA CELANA DALAM SAYA DI DEPAN.

8. AQUAMAN

Merasa tidak kuat setelah mencoba pekerjaan baru di Indonesia , karena LAUTNYA UDAH TERCEMAR LUMPUR LAPINDO

9. WONDER WOMAN

Pada mulanya, sang peace ambassador dari atlantea ini merasa yakin bisa membantu pemerintah Indonesia. Tetapi setelah pengamatan lebih lanjut, dia akhirnya menolak juga dengan alasan KALO SAYA MATI DI US DALAM MENUNAIKAN TUGAS KAN MASIH BERGENGSI, DIBUNUH MONSTER / VILLAIN. DI INDONESIA BISA-BIASA SAYA MATI DIGREBEK FPI GARA-GARA KOSTUM SAYA YANG SUPER SEKSI INI.

10 CAT WOMAN

Menolak setelah ketakutan mendengar lagu KUCING GARONG.

11 HULK (Bruce Banner)

Banner menolak karena JALAN-JALAN DI INDONESIA TERLALU SEMPIT UNTUK UKURAN TUBUHNYA. BELUM LAGI KALO NGEJAR VILLAIN SAMPAI KE GANG-GANG PERUMAHAN, NTAR KENA PORTAL, BELUM LAGI DIMINTAI DUIT CEPE-AN. MAU AMBIL DARI MANA???? GW KAN GA PAKE BAJU. BELUM LAGI KALO NYEBRANG JALAN, DISORAKIN DISANGKA SI KOMO.
http://menujuhijau.blogspot.com/2010...-membantu.html

Minggu, 16 Mei 2010

Kandungan Gula

Pernahkah Anda membayangkan, berapa banyak asupan gula yang Anda konsumsi dalam sehari? Selain minuman seperti teh atau kopi yang membuat Anda harus menambahkan sekitar 2 sendok teh gula, Anda sebenarnya juga mengonsumsi gula tambahan dalam bentuk makanan dan minuman lain. Sebut misalnya, soft drink, kecap, kue-kue, atau lauk-pauk yang membutuhkan gula untuk membuatnya terasa sedap. Padahal, kita memiliki batasan khusus untuk konsumsi gula ini.

Menurut American Heart Association (AHA), kebanyakan wanita seharusnya tidak mengonsumsi lebih dari 6 sendok teh per hari, atau 100 kalori, dari gula yang ditambahkan ke dalam makanan selama proses memasak atau pun saat disajikan di meja (seperti menambahkan kecap). Untuk pria, batasan asupan gula adalah 9 sendok teh, atau 150 kalori.

Petunjuk dari AHA ini tidak termasuk konsumsi gula dari buah-buahan, sayuran, atau produk olahan susu yang sudah mengandung gula, lho. Sebagai gambaran, menurut Rachel K. Johnson, penulis utama dari jurnal Circulation yang diterbitkan Senin lalu di AHA, 226 gram yogurt dengan rasa buah sudah mengandung 6 sendok teh tambahan gula. Susu cokelat rendah lemak dengan ukuran yang sama mengandung 4 sendok teh gula. Secangkir sereal gandum utuh dingin mengandung 3 sendok teh gula.

Karena wujud gula tidak terlihat dalam berbagai makanan dan minuman ini, orang merasa asupan gulanya normal-normal saja. Tiba-tiba, mereka menjadi gemuk lantaran kelebihan gula. Untuk mengatasinya pun tidak bisa sekadar dengan mengurangi porsi gula dalam sajian teh atau kopi. "Saya tidak mau orang berpikir bahwa jika saya mengurangi berapa sendok gula, saya sudah sangat sehat," tukas Wahida Karmally, direktur nutrisi dari Irving Institute for Clinical and Translational Research, Columbia University.

Hati-hati dengan soft drink

Dari seluruh jenis makanan dan minuman yang sering kita nikmati, soft drink adalah yang kandungan gulanya tertinggi, diikuti dengan permen, cake, cookies, dan pai. Soft drink (minuman bersoda) ukuran 340 gram, mengandung 8 sendok teh gula! Artinya, dengan sekali minum saja Anda sudah melebihi batasan yang diperbolehkan untuk asupan sehari.

Rachel Johnson tidak menutup mata bahwa gula memang diperlukan untuk meningkatkan cita rasa makanan. "Namun jika Anda merasa tidak bisa hidup tanpa sejumlah gula yang biasa Anda konsumsi, maka yang perlu Anda lakukan adalah meningkatkan kebutuhan energi," papar profesor nutrisi dari University of Vermont di Burlington ini.

Untuk menyeimbangkan asupan tersebut, kita perlu bergerak, berolahraga. Pria di usia 20 tahunan yang biasa berjalan 4,8 km setiap hari bisa mengonsumsi 288 kalori, atau sekitar 18 sendok teh gula tambahan. Data yang dibuatnya menunjukkan bahwa gula tambahan adalah yang membuat orang Amerika mengonsumsi terlalu banyak kalori, yaitu jumlah kalori yang tersisa setelah kita mengonsumsi makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi. "Jika Anda mengonsumsi gula tambahan secara berlebihan, Anda akan menimbun kalori, yang akhirnya menyebabkan penambahan berat badan," katanya.

Secara rata-rata, kebanyakan wanita membutuhkan sekitar 1.800 kalori sehari (pria sekitar 2.200 kalori). Jika Anda hobi minum soft drink, Anda bisa saja menghabiskan kuota kalori untuk sehari dari soft drink saja, namun tentunya tidak ada nilai gizi apa pun yang Anda dapatkan.

Sabtu, 15 Mei 2010

Sungai Bawah Laut yang Mencengangkan



Perlu di ingat bahwa daerah yang mirip “Sungai” di Goa Angelita Meksiko, bukanlah sungai dibawah laut, namun “sungai” di bawah goa atau lobang besar dalam tanah yang di sebut Cenote Angelita (Goa Angelita)

Jika kita berfikir alam mempunyai keajaiban yang terbatas, maka itu adalah pemikiran yang salah, menurut saya loh! Bagi saya masih banyak pemandangan dan keajaiban, yang menunggu untuk di temukan oleh manusia

Kecantikan alam terbaring di luar sana, dan mungkin belum terjamah oleh tangan manusia. Ada banyak tempat-tempat indah dan luar biasa di planet bumi ini yang perlu di jelajahi, pantai-pantai, pulau, bukit-bukit dan lautan masih menyimpan rahasia yang belum sepenuhnya terkuak

Bagi anda yang suka menyelam ke dalam air, mungkin belum pernah menemukan tempat yang menyimpan keganjilan ini, jika kamu seorang penyelam profesional mungkin Cenote Angelita di Meksiko harus kamu kunjungi dan jangan lupa bawa tustel untuk di sharing di internet nantinya yah!:)

Cenote Angelita atau Goa Bidadari Kecil, tempat di mana terdapat 3 keganjilan sekaligus. Jika kamu menyelam sedalam lebih dari 30 meter maka kamu akan menemui bahwa air di sekitarnya segar layaknya air tawar, namun setelah kedalaman melebihi 60 meter maka air akan berubah menjadi asin, lalu kamu akan melihat pemandangan sebuah “sungai” dengan pepohonan dan daun-daun yang berguguran lalu mengambang

Sungai Dalam Goa

1. Lalu bagaimana ke dua jenis air itu tidak tercampur, air tawar tidak mempengaruhi air asin, juga sebaliknya?
2. Lalu bagaimana pepohonan disana bisa hidup dan tumbuh di dalam air tanpa oksigen dan cahaya matahari?

Untuk menjawab pertanyaan nomor 1, sebuah situs yang saya temukan mungkin menjawabnya secara ilmiah, walaupun tetap tidak memberikan jawaban mengenai “terpisahnya” ke dua jenis air ini, namun memberi jawaban kenapa bisa ada air segar di atas air asin ini:

The caverns are generally filled with fresh water to about 35 feet or so. Below that, divers experience the oddity of a halocline a distinctive demarcation where the fresh water
sits on top of the salt water below it.

Lubang besar bawah tanah umumnya di isi dengan air segar dengan kedalaman 35 kaki atau lebih. Lebih dari itu, penyelam akan mengalami keganjilan kadar garam, yakni batasan yang membedakan di mana air segar berada di atas dari air asin (atau “duduk” diatas air asin).

Jika anda ingin baca lebih lanjut

Namun sama sekali tidak ada penjelasan kenapa air tersebut tidak bercampur, atau ada teman yang mempunyai refrensi lain, silahkan tulis di kolom komentar

Begitupun pertanyaan nomor 2, mengenai kenapa pohon-pohon di dalamnya dapat hidup, sejauh ini saya belum menemukan penjelasan ilmiah dan jika rekan punya refrensi silahkan di share di komentar

Jumat, 14 Mei 2010

Susy Susanti: Buang Semua Ego


JAKARTA, KOMPAS.com — Kekosongan gelar juara Uber bagi Indonesia terhitung sudah hampir satu dekade lebih sejak kemenangan terakhir melawan China pada final Piala Uber tahun 1996 di Hongkong.

Hal ini jelas memprihatinkan bagi ratu bulu tangkis Indonesia, Lucia Francisca Susy Susanti. "Setelah juara tahun 1996, pada tahun 1998 kita hanya mampu sampai final. Tahun-tahun setelahnya hanya sampai semifinal, bahkan pernah gagal lolos kualifikasi. Dua tahun lalu kita bisa tembus final, tetapi harus kalah saat melawan China. Yah mau bagaimana lagi, ini memang memprihatinkan," ungkap pemain yang mengantar Indonesia juara Piala Uber 1994 dan 1996 ini.

"Sebenarnya bila melihat peta kekuatan, materi pemain yang kami miliki sudah menonjol. Secara teknik pemain Indonesia tidak kalah dengan yang lain. Namun, mereka harus mengubah mindset dalam diri mereka agar yakin bisa menjadi juara," kata Susy.

Menurut Susy, prestasi pemain putri Indonesia, baik tunggal maupun ganda, saat ini masih belum stabil. Beberapa di antara mereka, seperti Maria Kristin dan Maria Febe, pada dasarnya memiliki kemampuan yang baik. Namun, penampilan mereka masih turun naik di setiap pertandingan yang berbeda.

Susy memberi contoh, posisi Maria Febe di tunggal pertama pastinya merasakan tekanan yang berbeda dengan pemain lainnya. Pemain tunggal pertama merupakan kunci. Apabila berhasil merebut kemenangan pertama, Febe mampu memotivasi pemain lainnya. Bila gagal, ini justru menjadi keuntungan bagi tim lawan.

"Menjadi tunggal pertama seperti Febe memang memiliki tekanan tersendiri karena menjadi ujung tombak bagi tim. Maka dari itu, saya harap pemain lain yang sudah lebih berpengalaman, seperti Greysia Polii dan Lilyana Natsir (Butet), bisa mengarahkan agar ada kebersamaan sehingga baik Febe ataupun yang lainnya tidak merasa berjuang sendirian," ujarnya.

Susy melanjutkan, "Dukungan tim itu sangat penting, terutama saat-saat menjelang pertandingan biasanya para pemain jadi lebih sensitif. Dengan memberikan pemikiran dan suasana yang positif lewat komunikasi dan dukungan yang baik, hal itu bisa memotivasi kesadaran mereka akan tanggung jawab bersama," tambah istri Alan Budikusuma ini.

Meski demikian, peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 ini tetap optimistis skuad putri Indonesia kali ini bisa meraih torehan prestasi yang lebih baik. "Yang pasti saya yakin adik-adik mampu. Tahun 2008, mereka bisa mengalahkan anggapan yang meremehkan Tim Uber Indonesia dengan masuk final. Kali ini saya harap mereka minimal bisa sampai semifinal," ungkapnya.

"Intinya, semua pemain harus fokus untuk membuang ego akan kepentingan masing-masing dan sadar akan tanggung jawab mereka untuk memberikn yang terbaik bagi Indonesia," ujarnya.

Kamis, 13 Mei 2010

Underwater treasure


“We found ceramic artifacts from China’s Ming dynasty in the waters off Genting Island … indicating the zone used to be a lane for merchant ships as well as war vessels,” archaeologist Priyatno Hadi Sulistyarto told The Jakarta Post recently. Remarkable find: An archaeologist uncovers an artifact from the Ming dynasty in the Karimun waters. The old artifacts are believed came from the King Wan Li period under the Ming dynasty, China, between 1573 and 1619.Remarkable find: An archaeologist uncovers an artifact from the Ming dynasty in the Karimun waters. The old artifacts are believed came from the King Wan Li period under the Ming dynasty, China, between 1573 and 1619. After gathering fragments of ceramic plates, bowls, small boxes and other pieces totaling about 20 objects, an underwater archaeology survey team from Yogyakarta later confirmed the rare objects originated from the King Wan Li period under the Ming dynasty, between 1573 and 1619. Carried out from July 22 to Aug. 2, 2009, the expedition led by Yogyakarta archaeologists was reportedly the first ever underwater archaeological study in Indonesia. The Yogyakarta “Indiana Jones” team comprised 16 members who undertook a long journey — fraught with obstacles — from Yogyakarta to reach Karimunjawa, a group of islands located 83 kilometers northwest of Jepara or 120 kilometers north of Semarang. Lack of funding was one of the main stumbling blocks the expedition faced. “It’s the first underwater survey, but we only received enough money to carry out the land research. It’s very expensive to hire a boat. But we were nevertheless set to begin,” Priyatno said. Locals from Karimunjawa offered to take the archaeologists out to sea for a ridiculously high sum of money: “One offered his service to show the location of an old sunken vessel. But he asked for Rp 200 million [US$21,000],” said the archaeologist. As the team left Yogyakarta, Priyatno Hadi from the Yogyakarta Archeology Center, who headed this expedition, kept thinking they would be disappointed upon arrival to the site. “We were sure some treasures had been looted,” said the graduate from Yogyakarta’s Gadjah Mada University. The archaeologists had obtained a government license for their project, under a 2000 presidential decree — and subsequently a 2007 Presidential Decree on the national committee for the salvage and utilization of valuable cargo derived from sunken vessels. Article 1 of the decree defines the valuable cargo from sunken vessels (BMKT) as precious objects of historic, scientific and economic value in Indonesian territorial waters, the Indonesian exclusive zone and the Indonesian continental shelf, for at least 10 years. To archaeologists, BMKT is more significant in terms of scientific development. For this reason, the team members, already in possession of diver’s certificates, agreed to treat their underwater finds as objects of science. The team consisted of Priyatno Hadi Sulistyarto, Siswanto (Yogyakarta Archeology Center head), T. M. Hari Lelono, Sugeng Riyanto, Sofwan Noerwidi, Heri Priswanto (archaeologists), Z. Dekon Suyanto (artifact handler), Tedy Setyadi (mapping expert), Bakrun (artifact handler) and Slamet Widodo (property officer). Supporting them were three archaeologists from the Central Java Heritage Conservation Center, Riris Purbasari, Muhamad Junawan and Denny Wahyu Hidayat; and two archaeology students from Gadjah Mada University, Adyanti Putri Ariadi and Camella Sukma Dara. The Post also joined the team, led by dive master Taufik Rahman Arif Budiman. On the surface: A boat is anchored in the Karimun waters during a serene evening.On the surface: A boat is anchored in the Karimun waters during a serene evening. Their first researched data on sunken vessels in the Karimunjawa waters. The team decided to explore the site of a submerged ship in Genting Island waters because no divers had searched this area before. They also used travel notes from the Chronicles of China, stating that Karimunjawa or Karimon or Chi Li Wen used to be an important place for shipping between Wu Yu near Amoy (China) and Tu Ping Shu (Tuban, a coastal town of East Java). On the first day, the team was divided into two groups – one explored the spot where a ship had sunk near Gundul Island, about two hours’ sail from Genting Island. The first group, lead by Priyatno, boarded an engine-boat owned by Nurochman, a local fisherman. The team failed to find a shipwreck, mainly because of bad visibility and huge waves. The second group, however, hit the jackpot. They cruised along the shoreline of Genting Island. With the help of a local, Suminto, they discovered hundreds of thousands of ceramic fragments less than 3.5-meters deep. The site sought after by archaeologists had been discovered earlier by Karyadi (47), a fisherman from Genting Island. “I found a gentong [jug] when I was fishing in 1998… I named the site gentong,” said Karyadi. Genting Island fishermen also stumbled upon various ancient ceramics. In 1998, Karyadi recalled a man from Bandung searching for antiques. He bought a dish for Rp 60,000, a bowl for Rp 40,000 and a jug for Rp 70,000. The news spread to Jakarta. A Jakartan named Iwan met with Karyadi, and asked where the artifacts could be found. “Iwan promised to give me money if there were antiques at the site I showed him,” he added. Karyadi then witnessed the pillaging of ancient objects from a sunken ship. Many soldiers were guarding the operation. “I went to Jepara to ask Iwan to keep his promise, but he wasn’t there. I ask people to help look for him. But a soldier held me at gunpoint,” he went on. Perhaps owing to the news about the pricey artifacts, Sugiyanto, the other fisherman on the island, was willing to exchange his slightly damaged boat for a bowl and a small jug. Some Genting islanders still keep the objects they inadvertently found while fishing. ‘Indiana Jones’ team: Archaeologists show ceramics from the Ming era they found in the Karimun waters in Central Java. The archeologists conducted Indonesia’s first underwater archaeological study.‘Indiana Jones’ team: Archaeologists show ceramics from the Ming era they found in the Karimun waters in Central Java. The archeologists conducted Indonesia’s first underwater archaeological study. A big clay jug can still be found in the home of Mulyadi, the chief of Genting Island’s community. Mamat, a native islander, also has a clay jug modified into a water receptacle for prayer ablution. Karmin, who once served as a site broker, however, handed over a small ceramic box and a statue of a headless Buddha to the research team. The Post interviewed Karmin before the team met him. A diabetes patient with a paralyzed right arm, he had been observing the researchers’ activity since their arrival. Karyadi was aware of the purpose of the team and when prompted, readily assisted the researchers in identifying the site. Island people, consequently, had no qualms with the archaeologists’ operation. The smooth communication enabled the team to record in detail and photograph the artifacts kept by the Genting people. Some team members also surveyed the tomb at the back of Si Gantung hill, where they found large-sized bricks, porcelain fragments and sacred stone places. Locals call the relic Gadung Wulung. “The site indicates the existence of a dynamic settlement in the past,” said Sugeng Riyanto from the team. Locals believe the cemetery is the resting place of Nyi Endang Sari, the wife of a nobleman from the Majapahit Kingdom. Genting Island was vital for shipping because of its abundant source of fresh water, in contrast with the brackish water found on Karimunjawa Island. But why did so many vessels sink in the archipelago? “In the stormy season, the group of islands was a safe shelter. But on their way, many sailors were unaware of the presence of coral banks and collided with them,” explained Priyatno. The search for shipwrecks is not over yet. But the Yogyakarta archaeologists’ discovery of scattered antique ceramic pieces on the seabed can be hailed as a major achievement in underwater archaeology.

Rabu, 12 Mei 2010

Kangen

—Romdonah—
(Kanggo M.D ing NSB)

Saben sesawangan
kang daktemoni
memba wewayanganmu
ngreridhu batin.
Mula, kudu dakakoni
ora dakselaki
pranyata, angel anggone ngilangi
saka kalbu tumekaning pandulu
amarga,
aku wis kadhung
ketaman sawijining panandhang
“kangen sliramu”

Selasa, 11 Mei 2010

Sedyaku

Wis, Jeng…
Aku sumeleh
nyelehake pangarep-arepku
marang katresnan lan kawigatenmu sing semu
yen nyatane amung semene
cunthele lelakonku…

Pepenginku tansah sumandhing
lan nresnani sliramu
kudu dakprunggel
sing luwih wigati, Jeng
donga lan pengestumu wae
tansah mili kanggo aku

Wis, Jeng
aku pamit
becik njembarake pikir
nggayuh kabegjan
mring ati lan katresnan satuhu
tan ora binagi ing liyan
sempurna ing guritan siji…